Rabu, 20 Juli 2011

the best thing they give to me

Mengawali dari lagu ini. Judulnya “You got growing up to do” yang nyanyi Joshua Radin. Lagu ini pertama kali kudengar waktu nonton film jepang yang original sountracknya full lagu barat.

Diam-diam mendengarkan lagu ini dan meresapinya, lagu ini mengingatkan saya dengan kedua orang tua saya. Abi dan Mama. “the best thing they can give to me, I got growing up to do”. Tentang orang tua yang meninggalkan anaknya supaya dapat tumbuh dewasa. Sekarang saya tinggal sendiri, mandiri di ibukota tanpa kehadiran mereka. Jujur saya benar-benar memulai hidup baru. Hidup tanpa aturan dari mereka. Hanya Allah yang senantiasa ada dalam aturan sehari-hariku. Dengan aku yang kini hidup sendiri, aku banyak belajar tentang bagaimana cara belajar bertahan hidup. Dikala sakit, badan demam, kepala berat saya masih harus keluar membeli obat untuk menghilangkan rasa sakit itu.
Teringat bahwa saat ini menjelang bulan Ramadhan. Tak terfikir olehku bahwa Ramadahan kemarin adalah Ramadhan terakhirku di Surabaya bersama mereka. Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan pertama yang kulalui jauh dari mereka. Aku benar-benar menyesal Ramadhan kemarin saya sangat jarang melalukan sholat tarawih. Dimana disana masih banyak kesempatan untuk berjamaah dengan mereka. Dan saat ini kesempatan itu akan jarang terjadi.

Puasa dirumah, pasti akan lebih ribet, lebih repot dari hari biasa. Saat eyang putri masih sehat, pasti eyang memasak special setiap harinya. Uang belanja menjadi membengkak karena sebelum makan malam harus ada ta’jil yang banyak. Entah itu pastel, martabak, lumpia, risoles, sosis solo, ketan srikaya, donat, kroket. Super sekali nenek saya, semua kue dan masakan bisa dibuat olehnya. Tak ketinggalan minuman manis es kelapa muda, es selasih, es blewah, es jeruk, es soda gembira, es mega mendung, es campur, es teller, komplit lah tiada tandingan. Masakannya ga kalah heboh, ada rawon, soto ayam, soto daging, sop buntut, ayam goreng, kari ayam, lodeh, cah kangkung dan bermacam makanan berat lainnya. Bener-bener berlimpah dan berlebih-lebihan.
Kemudian saat sahur, saya tidak akan bangun jika tidak dibangunkan oleh mama/abi/eyang. Bagaimana saya bisa bangun disini? Di kost an sendiri? Saya harus memasang banyak alarm neh. Saat disana saya hanya tinggal bangun, makanan sudah siap, makan sambil merem, ngantuk, ga sadar. Ga jarang juga disuapin. Terus setelah makan bantu-bantu ngeberesin peralatan makan (bukan nyuci piring loh). Sumpah saya manja banget. Ga mau kerja. Bisa nya nonton tv ngeliatin para pencari tuhan di sctv sambil pacaran sms an sama pacar. Sekarang? Semua semua saya lakukan sendiri.entahlah bisa berjalan lancar atau tidak (harus bisa nja)

Saya sangat merindukan mereka, saya merindukan saat yang special ini supaya dapat kulalui bersama mereka. Saya sangat merindukan itu.
Kini saya harus bisa melakukan dengan mandiri, menjaga ibadah sendiri, menjaga kesehatan sendiri. Mungkin ini adalah jalan dari Allah supaya saya tidak menjadi sosok yang manja lagi. Dengan terciptanya kondisi jauh dari orang tua. Suatu saat nanti, saya akan kembali ke Surabaya. Bersama berkumpul dengan mereka lagi. Saya sangat ingin membalas jasa mereka tidak hanya dengan kelimpahan materi saja, saya ingin merawat mereka. Menjaga mereka saat mereka sakit, butuh kasih sayang dan perawatan dari apa yang mereka tanam saat mereka masih muda. Saya akan tumbuh menjadi yang mereka mau, untuk menjaga mereka dan menjadi anak yang berbakti. Mama abi eyang... aku rindu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar