Selasa, 20 Oktober 2009

Etika profesi
PAK eman

March 30, 2009, Monday
FILSAFAT DAN ETIKA
Mengapa kita harus belajar filsafat dan etika dalam etika profesi?
Karena persoalan etika profesi tidak pernah lepas dari filsafat

Etika profesi mengandung nilai – nilai moral / set of value sehingga tidak pernah lepas dari filsafat.

Persoalan etika (ETIKA PROFESI)
Bisa dikaji dari pendekatan /perspektif filsafat, bisa juga dari perspektif keilmuan

Hubungan antara filsafat dengan (etik) / ilmu :
Pada mulanya ilmu berinduk pada filsafat (as mother of the sciences) maka filsafat meberika pedoman tehadap semua cabang dan ranting dalam pohon itu. Maka setiap ilmu tidak bisa lepas dari sistematika filsafat tersebut. Dalam perkembangannya (renaissance), banyak ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Bahwa ilmu yang semula menempel pada filsafat, lambat laun ilmu itu mencari eksistensinya sendiri dan melepaskan diri dalam filsafat, untuk menjadi pohon sendiri. Namun setiap ilmu tidak bisa lepas dari sistematika filsafat tersebut.Dijumpai adanya perbedaan antara perkembangan filsafat dengan perkembangan ilmu, namun tidak memutus hubungan antara filsafat dan ilmu/ masih ada kaitan antara satu sama lain, dan dasar dasar filsafat menjadi pijakan dari / landasan dari keilmuan. Sehingga filsafat ,menjadi domain baru yaitufilsafat keilmuan.
FILSAFAT, Unsur – unsur filsafat :
1. Kegiatan intelektual ; Tidak hanya yang rasional , tapi diluar rasional juga
2. Mencari makna yang hakiki  mencari hakekat nya
3. Mempunyai objek (fakta dan Gejala)
Gejala pentunjuk / indikasi akan terjadinya suatu peristiwa
Contoh : hujan terus menerus
Fakta --> Banjir
4. Bermetode
- Refleksi  apa yang akan terjadi di depan? Apa yang akan saya lakukan.
- Sistematis
5. Bertujuan tertentu yaitu untuk mencapai kebahagiaan manusia
(fakta yang riil dan gejala fenomena)
 Perbedaan antara filsafat dan ilmu
ILMU
• Bertujuan untuk memperoleh kebenaran (TRUE)
• Sebagai problem solving, mencari penyelesaian dari suatu masalah
• Kebenaran yang dicapai oleh ilmu adalah kebenaran yang didasarkan pada olah pikir manusia yang bersifat ilmiah
• Berarti kebenaran ini  TRUE dan sudah diuji secara empiric

FILSAFAT
• Bertujuan untuk mempersoalkan kebenaran.
• Sifatnya bukan untuk memecahkan masalah, tapi mempersoalkan masalah, justru mempertanyakan kenapa masalah itu timbul?
• Filsafat bertujuan untk mendapatkan hakikat
• Mempertanyakan kebenaran.

Right 
Kebenaran yang bukan dari proses berfikir, tapi langsung diterima dan tidak bisa diuji lagi secara empiric.

Pembuktian sebagai ilmu
Menggunakan antologi, epistimologi, axiology

Epistimologi
Sama dengan filsafat,ilmu juga mempunyai metode berfikir, yaitu;
- Deduktif  aspek logika
- Induktif  aspek empiric, dari empiric
 Pendekatan logico hipotetico verifikatif
Perkembangan dari metode berfikir untuk menggabung antara metode berfikir deduktif dengan induktif
Ternyata, dalam semua ilmu, setiap ilmu berusaha mengembagkan metode – metodenya untuk mengembangkan ilmu mereka sendiri
 Etika sebagai bagian dari filsafat
Etika masuk dalam bidang filsafat moral.
Kenapa ?
1. Menemukan prinsip – prinsip / pedoman / standard yang tepat dalam bersifat
2. Menjelaskan mengapa suatu perbuatan itu dikatakan benar atau buruk.
3. Etika tentang pengembangan nilai – nilai moral
Tidak hanya berbicara tentang moral apa adanya, tapi juga untuk mengembangkan prinsip – prinsip pengembangan moral
4. Karena etika mempelajari tentang nilai – nilai manusia

 MACAM ETIKA
1. Etika Deskriptif  penjelasan etika secara ilmiah
- Historis  perkembangan norma yang berlaku yang dianut oleh kelompok masyarakat
- Fenomologis  melihat / mempertanyakan hakekat dari sebuah moral / nilai
2. Etika Normatif
Etika apa adanya (nilai yang sudah berlaku) sesuatu yang sudah ada dan berlaku dalam kehidupan masyarakat ( fakta yang given)

 PROFESI DAN MORALITASNYA
• Pekerjaan (occupation) adalah
Penggunaan tenaga dan/atau pikiran untuk mendapatkan imbalan guna memenuhi kebutuhan sebagai manusia imbalan itu menjadi tujuan untuk mendapatkan penghasilan, dia mau bekerja untuk mendapatkan imbalan. Upaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (basic needs dari manusia)
• Kebutuhan dasar manusia / basic needs manusia. Needs  jangan disamakakan dengan konsep “ingin” / “wants”
- Nutrisi
- Reproduksi
- Proteksi  untuk mendapatkan perlindungan

• Needs  kebutuhan
• Wants  harapan yang berlebihan dan tidak berhubungan dengan dirinya. Wants harus diimbangi dengan moralitas
• Profesi (menurut Terence J Johnson 7 elemen penting dalam profesi :
1. Memiliki skill yang berasal dari pengetahuan teoritik / ilmu. (skill based on teoritikal knowledge)
2. Pelatihan dan pendidikan (the privision of training and education)
3. Adanya uji kompetensi (testing the competence of member)
4. Ada organisasi profesinya
5. Organisasi memperoleh kode etik profesi (adherence to professional de conduct)
6. Mengutamakan pelayanan
Altuiristic service – characteristic of professional role. Kekayaan itu bukan tujuan
7. Memiliki sebuah kebebasan dalam berpraktek tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan yang ada diluar diri sendiri (independent practice)

 Roscoe Pound (Ideologi Profesi)
a. Berbasis padanya ilmu (sama kayak Johnson)
b. Harus ada kebebasan (Johnson juga independent practice)
c. Mengadili pada kepentingan umum (Johnson mengutamakan pelayanan)
d. Harus ada clienten verhouding (hubungan antara pelaku perofesi dengan klien adanya unsure kepercayaan. Berbeda dengan Johnson  unsure kepercayaan
Contoh : banyak dokter yang praktik, tapi kenapa kok datengnya ke doker A terus.
e. Kemampuan untuk merahasiakan informasi
f. Harus ada imunitet / kekebalan
g. Harus ada kode etik
h. Boleh menerima honorarium yang tidak harus seimbang dengan usaha yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar